Kamis, 15 Desember 2011

IC TDA8357J pada TV Sharp Universe

TV Sharp Universe di tempat saya termasuk TV yang paling sering masuk bengkel. Data TV ini :
  • IC TDA9381PS--IX3368CEN4 (micom), 24C04 (eeprom), TDA7056 (audio), TDA8357J (vertikal), STR6653 (regulator), T573J (reset), 48M033 (supply 3,3V), KIA7808A (supply 8V), KIA7805A (supply 5V), SE115N (B+ 115V) 
  • FBT: F0193PEN1-SA. 
  • Titik-titik proteksi dapat klik di sini dan di sini.
Kasus paling sering yang saya jumpai pada TV ini adalah masalah vertikal, ditandai dengan satu atau beberapa garis horisontal, kadang di tengah-tengah tapi kadang pula di atas, dan tentu saja protek.
skema TDA8357J pada TV Sharp Universe

Pengalaman saya yang paling sering pada bagian vertikal ini adalah:
  • solderan kendor pada pin-pin IC dan komponen sekitarnya terutama yang SMD, untuk solder ulang mungkin perlu membersihkan lem yang ada di titik solderan terlebih dulu.
  • R 505 (33 ohm 1/2 watt) pada catu 45V terbakar, saya pernah keliru menggantinya dengan 22 ohm (gara-gara nggak ada skema dan nggak ada yang mau dicontoh) lalu main kira-kira berdasarkan bekasnya yang masih sedikit kemerah-merahan, akibatnya TR H-OUT jadi tidak awet.
  • kadang-kadang ICnya itu sendiri yang rusak, pernah juga elco pada supply 45V (100u/63V) dan pada supply 16V-nya (1000u/25V) kering.
  • dari gambar skema di atas: protektornya adalah D502 (pin 3) dan D503 (pin 6).

Minggu, 25 September 2011

Review EEPROM Programmer

Alat pemrogram IC memory (EEPROM) saat ini sedang ngetrend diminati di mana-mana walau di toko-toko elektronik kebanyakan masih belum tersedia. Saya yakin semua teknisi elektronik pasti pernah punya keinginan memilikinya. Dari yang paling sederhana berupa alat copy dari IC ke IC yang tanpa komputer hingga yang harus pakai komputer, apakah itu dengan port paralel, serial, maupun USB, hingga alat yang lengkap, bisa pakai komputer maupun tidak (offline). Harganya pun nampaknya cenderung terus turun dan turun. Bagaimana nggak akan turun, yang butuh adalah para teknisi yang rata-rata gatel ingin menguasai teknologinya, bisa menirunya, bisa bikin sendiri. Andaipun beli paling juga cuma sekali, saat butuh lagi barangkali sudah bisa bikin sendiri dengan jumlah lebih banyak, bahkan mungkin bisa lebih bagus. Inovasi begitulah.

Beberapa waktu yang lalu saya beli EEPROM Programmer yang berkoneksi paralel, khusus untuk IC 24Cxx, asalnya dari sini. Harganya Rp 100rb, ambil sendiri ke rumah beliau, (ceritanya sih pesan dulu lewat e-mail lalu setelah jadi saya mampir mengambilnya saat jalan-jalan). Dari sananya ICnya dihapus tulisannya, biasa, pasti biar tak mudah dicontek, --walau pasti suatu saat nanti bakal ketahuan juga. Sedang softwarenya dikirim lewat e-mail bernama EPROM-094A.exe.
Wujud alat copy tsb dipegang dg tangan
Pemakaiannya kalau menurut petunjuk saya harus melengkapinya sendiri dengan kabel paralel dan kabel USB. Kabel USB untuk catu +5V, sedang kabel paralelnya untuk data, tetapi saya 'ngeyel' ogah pakai kabel paralel, lingkar besi pada port paralel programmer tsb saya lepas dan konektor saya tusukkan langsung ke port paralel komputer. Kabel USB yang berfungsi untuk mengambil supply 5V dari sananya harus pakai kabel printer, tetapi kemudian saya ambilkan bekas kabel mouse lalu disolderkan langsung + dan - nya biar lebih praktis.
Dikoneksikan dg port paralel komputer
Hasilnya cukup memuaskan, dengan alat itu saya bisa read write IC EEPROM 24Cxx, bisa pula menyimpan isi memory TV yang dicopy ke komputer, jadi cukup untuk memenuhi kebutuhan programmer memory TV saat ini, selama komputernya itu ada port paralelnya. (sekarang hampir semua TV warna menggunakan IC memory 24Cxx).

tampilan software Willem Eprom programmer di Windows
Software Eeprom EpromProg 0.94A dapat berjalan di Windows XP tanpa diinstall, jadi bisa diletakkan di flashdisk atau media lain lalu dieksekusi sewaktu-waktu.

Ternyata setelah asyik kutak-katik komputer saya dapati alat tsb juga bisa berjalan pada sistem operasi Linux ! Kelebihan jika menggunakannya di sistem linux adalah tidak pernah terganggu virus, bahkan dapat dibawa-bawa pada sebuah flashdisk atau CD/DVD lengkap dengan sistem operasi pribadi.
tampilan software Geepro Willem Eprom programmer di Linux
Untuk pengalaman yang ini saya share di sini.

Selasa, 20 September 2011

Fenomena Kondensator Keramik 203

Kondensator keramik ukuran 203 (= 20.000 pF) bagi saya punya cerita sendiri, karenanya saya sebut fenomena. Sudah lebih setahun ini saya melupakan fenomena itu karena saya pikir sudah ketinggalan zaman dan tak ada lagi. Tapi eh, menjelang lebaran kemarin ternyata saya masih menemui kasus yang sama, padahal peristiwanya sudah berlangsung sejak lama, tahun 1990 saya mendapatkan pengalaman pertama menangani kasus itu, awalnya tentu saja bingung, tapi ternyata di saat berikutnya ada kasus yang sama hampir tiap hari, hingga ratusan atau mungkin ribuan kali selama dua dasawarsa.

Oke, kasusnya itu begini, pada pesawat penerima radio, baik AM maupun FM, terutama yang merknya kelas ekonomi, selalu saja mengalami kasus matinya kondensator keramik ukuran 203 di bagian RF-IF. Jika radionya mati, tak nangkap siaran, tangkapan siarannya lemah, atau kalau sudah beberapa saat lalu mati sendiri tak nangkap siaran, boleh jadi penyebabnya adalah shortnya kondensator keramik ukuran 203. Begitulah, saya dulu sampai hafal, tiap kali menemui radio dengan kasus kayak gitu, langsung saja babat direboisasi itu kondensator keramik yang ukuran 203, karena itu mesti selalu stok kondensator ukuran 203 agak banyak, lebih banyak dari yang lain. Walau yang short cuma sebuah tapi tak ada salahnya kalau yang diganti sekitar 4 hingga 10 kondensator.

Selasa, 23 Agustus 2011

Printer Canon IP1880 kemasukan koin

Kemarin saya diminta memperbaiki printer, sebuah printer Canon PIXMA IP1880. Gejalanya kertas tak bisa masuk ke dalam printer, hanya masuk sedikit yang separo, kemudian kertas tertekuk, jadi kripet-kripet terus kertasnya rusak, dilanjutkan lampunya ngeblink.

Printer saya bongkar, alat yang digunakan adalah obeng minus dan obeng plus. Pertama buka tutup samping kanan dan kiri. Penguncinya ada di bawah arah belakang ditandai dengan tanda panah, dengan obeng minus penguncinya dibuka sambil tutup tsb ditarik ke belakang agak ke atas. Setelah kiri kanan terbuka dilanjutkan dengan membuka tutup atas, ada 2 sekrup di depan kanan dan kiri yang mesti dibuka dengan obeng plus. Kemudian buka penguncinya di bagian tutup belakang, ada 2 buah pengunci ditandai dengan tanda panah, baru tutup atas bisa diangkat. (Perlu ketrampilan tersendiri untuk bongkar pasang casing printer ini).

Setelah casing terbuka bagian jalan masuk kertas bisa terlihat jelas. Ternyata di dalamnya ada sebuah benda asing, yaitu sekeping uang receh Rp 200 yang mengganjal. Pantas saja printer jadi tak bisa digunakan. Dengan sebuah pinset koin tersebut bisa saya ambil. Sekalian dibersihkan. Setelah itu dicoba dalam keadaan terbuka dihubungkan dengan komputer. Tombol yang biasanya tertekan tutup atas saya tekan secara manual saja pakai tangan. Ternyata printer sudah bisa berfungsi dengan baik. Alhamdulillah, tinggal selesaikan dengan menutupnya. Jadi matikan lagi, lepas kabel listriknya, lepas kabel USBnya, pasang tutup atas, setelah betul lalu disekrup, lalu lanjutkan tutup kiri kanan, pasang lagi kabelnya, hidupkan lagi, ditest lagi dengan mencetak halaman test, dan selesai.

Senin, 22 Agustus 2011

Netbook harddisknya "hilang"

Ternyata netbookpun bisa mengalami masalah harddisk "hilang", bukan karena dicuri ataupun minggat, tapi karena proses perlakuan pengguna. Hal ini pernah beberapa kali saya alami walau itu netbook masih relatif baru dan dalam masa garansi.

Suatu hari saya mau membuka netbook untuk melihat skema dan datasheet, tapi alangkah terpukulnya saya waktu itu karena saat netbook dihidupkan hanya muncul "Operating system not found". Saya ulang-ulang menyalakannya tetap saja begitu. Lalu saya cek BIOS dengan menekan F2 saat booting, hah!!, ternyata tak ada harddisk di sana. Waduh, harddisknya mati nih, padahal ada berpuluh-puluh GB data penting di sana. Mampus aku maak!!!

Masih untung saya punya sebuah liveusb, yaitu flashdisk yang berisi sistem operasi linux yang dapat boot dan berjalan dari USB. Dengan benda itu saya dapat menggunakan netbook untuk berbagai keperluan penggunaan komputer, dari aplikasi perkantoran, multimedia hingga internet dapat dijalankan dari situ. Tapi saat mau mengakses data yang ada di harddisk netbook tersebut sama sekali tak ada harddisk terdeteksi.

Ternyata solusinya mudah saja, setelah hampir tiga hari "kehilangan harddisk" lantas timbullah ide coba-coba, netbook tersebut saya 'dedeg' dengan tangan, maksudnya netbook (dalam keadaan mati) dipegang tangan kiri dengan posisi miring, lalu bagian tepi yang di bawah di'dedeg' (=disodok?) dengan telapak tangan kanan sehingga terguncang. Setelah itu dinyalakan, wow, ternyata netbooknya normal lagi. O ya, pernah yang kedua kalinya saya men'dedeg' netbooknya agak keterlaluan ternyata malah berakibat sebagian datanya jadi error, jadi 'non-contiguous' sehingga mesti discan dulu, bahkan ada yang terpaksa harus dihapus.

Minggu, 14 Agustus 2011

Beberapa trik kecil pemula

Hal berikut bukanlah hal istimewa, tapi mungkin kadang-kadang sangat membantu saat memperbaiki TV.
  1. Kadang-kadang kita ingin tahu ini TV horisontalnya kerja nggak ya, walau cuma sebentar saja pengen tahu nih. Untuk menjawabnya ukur saja tegangan AC di kaki-kaki trafo driver horisontal bagian primer. Skala voltmeter AC menyesuaikan, jika TR Hor Driver dicatu dengan B+ 115V ya pakai 250V AC, kalau dicatu dengan tegangan di bawah 50V ya tinggal saklarnya di posisi 50V AC. Kalau puls horisontalnya ada tentulah jarum bergerak.
  2. Kadang-kadang kita dapati trafo flyback yang bocor mengeluarkan api. Langkah terbaik mungkin ganti flyback, tetapi alternatif lain mungkin dengan cara ditambal. Nah, bahan untuk menambal ini mesti istimewa, harus bisa rapat, kuat, tahan lama, dan tentu benar-benar bahan isolator. Kita dapat menggunakan epoxy yang biasanya terdiri dari dua tube hitam dan putih yang dicampur, lalu dioleskan ke tempat yang bocor, tunggu satu dua menit hingga tidak lengket di tangan jika disentuh, kemudian rapatkan dengan ditekan-tekan jari tangan agar rapi dan betul-betul rapat, lalu tunggu 5-10 menit baru dicoba. Hal yang sama juga bisa diterapkan jika kita perlu menyambung kabel tegangan tinggi flyback.
  3. Pembungkus kabel antena biasanya mudah dilepas dengan cara ditarik kabel dalamnya, ini bisa sangat bermanfaat jika kita perlu membungkus kabel flyback yang bocor atau menutup sambungannya jika perlu menyambung, begitu juga selang plastik semacam yang biasa dipakai para tukang batu bisa digunakan untuk menutup kebocoran kabel flyback.
  4. Selang bensin sepeda motor mungkin tak pernah kepikiran oleh kita-kita yang suka otak-atik TV karena memang bukan part elektronika. Benda tersebut mudah didapat di toko onderdil sepeda motor. Asal tahu aja ternyata selang bensin dapat menjadi alternatif yang sangat bagus untuk membungkus kabel flyback yang bocor.
  5. Kadang-kadang kita dapati bagian kop flyback bocor menyemburkan api. Langkah pembersihan dan penggantian kop flyback biasanya menyelesaikan masalah, tetapi kadang pula masih tetap bocor karena kaca CRT di bawah kop sudah terluka. Bagaimana mengatasinya? Ada yang pakai cat meni besi untuk mengolesinya, ada yang pakai lakban,bisa pula pakai sealer, yaitu lem perapat perpack mesin kendaraan.
  6. Jika kita membeli epoxy ataupun sealer, sebelum digunakan untuk mengatasi kebocoran tegangan tinggi WAJIB mengetest dulu benda tsb dengan ohmmeter X10K, sebab ada di antara benda-benda tersebut yang punya sifat penghantar, kalau keliru malah tambah parahlah TV yang diperbaiki.
  7. Bohlam 100W sangat membantu dalam proses perbaikan, bisa untuk ngecek flyback, bisa untuk mengamankan perbaikan regulator, bisa untuk beban sementara saat menepatkan besar B+, bisa pula untuk membuang muatan elco tegangan tinggi. Jadi bohlam yang dilengkapi fitting lengkap dengan kabelnya sepanjang sekitar 30 cm mesti ada di antara peralatan teknisi.
  8. Membuang muatan elko tegangan tinggi sangat perlu dilakukan saat memperbaiki TV, terutama pada elko regulator (biasanya 400V), lalai melakukannya bisa jadi berakibat kerugian, nah, banyak yang bisa dilakukan, bisa dengan bohlam, dengan solder (tapi berisiko soldernya putus!), dengan resistor, dll. Salah satunya adalah pakai kumparan degauss TV itu sendiri, dalam keadaan kabel degauss tersambung dan switch power posisi ON, steker listriknya tempelkan ke kaki-kaki elco 400Voltnya, tak sampai 3 detik muatannya bakalan habis dimakan kumparan degauss.
  9. Hair-dryer (alat pengering rambut) adalah alat bantu yang sangat berguna saat TVnya kotor berdebu maupun lembab, atau bahkan untuk mengeringkan mesin TV yang sengaja dicuci pakai air. Pasangan hair-dryer dengan kuas merupakan alat yang sangat berguna dalam memperbaiki TV. Tinggal arahkan angin panas hair-dryer ke bagian mesin TV yang mau dikeringkan atau dibersihkan sambil disapu dengan kuas.
  10. Solder uap (solder blower) sangat penting bagi teknisi untuk bongkar pasang IC tempel, tetapi bagi pemula akan terasa berat membelinya karena harganya mahal. Kita yang masih pemula bisa mengakalinya dengan bikin sendiri, solder biasa (misalnya solder otomatis yang 25-150Watt yang tidak berlubang-lubang) bisa dipasangi selang dari belakang dan dilepas pen-nya, tiup selang dengan mulut pelan-pelan, atur panas dengan tombol di pegangan solder dan arahkan hembusan panas ke bagian yang perlu disolder. Walau tak semudah dan sebaik solder blower yang asli tapi kenyataannya bisa mengatasi masalah.
  11. Kain lap kelihatannya remeh, tapi pasti sangat penting bagi orang yang sedang memperbaiki TV.
  12. Thinner dan bensin bisa menjadi benda pembantu yang akurat dalam pembersihan mesin TV, untuk thinner selalulah pilih yang bagus karena kalau salah pilih malah mendapatkan thinner yang bikin short. Tetapi juga ada kotoran yang tak bisa dibersihkan dengan thinner ataupun bensin, dalam hal itu pakai air malah lebih efektif, kalau perlu pakai sabun !
  13. Bersih-bersih meja kerja dan ruang kerja sambil menata benda-benda yang berserakan punya fungsi ganda, tidak hanya membuat suasana ruangan menjadi lebih baik, tetapi juga dapat membuat semangat juang yang kendor muncul kembali. Karenanya, tak perlu nyuruh orang lain untuk bersih-bersih, lakukanlah sendiri karena manfaatnya untuk hati kita sendiri. Cara ini juga sering manjur mengatasi masalah yang buntu, yang lupa jadi ingat, yang mentok bisa jadi dapat ide baru.

Rabu, 10 Agustus 2011

Laptop Acer Aspire 4315 tak mau hidup

Sebuah laptop merk Acer Aspire 4315 dibawa kepada saya dengan keluhan tak mau hidup. Jika dinyalakan hanya menyala lampu powernya sebentar lalu padam lagi. Diulang-ulang tetap saja seperti itu. Waduh, apanya ya? Terus terang baru kali ini saya menghadapi laptop model ini dengan kasus demikian, biasanya laptop yang dibawa ke saya masalahnya cuma masalah software, kalau ini sepertinya masalah hardware.
Sebelum membongkar saya belajar dulu, baca-baca artikel tentang laptop, juga browsing dulu hingga akhirnya keberanian main bongkar muncul. (Kalau tahu pengalaman orang lain kan jadi mantap).

Dengan sebuah obeng + dan sebuah hairdryer sebagai alat service perbaikan dimulai, laptop saya lepas baterenya dulu, lalu buka penutup bawahnya, RAMnya ada 2 buah saya lepas semua dan saya bersihkan, kemudian bagian dalam laptop saya panasi dengan hairdryer, setelah itu RAMnya juga dipanasi, lalu dipasang lagi. Kemudian batere dipasang kembali, charger dipasang, tunggu sampai sekitar 5 menit biar kalau baterenya tekor bisa isi lagi. Setelah itu coba dinyalakan, ternyata berhasil. Laptop menyala dan bisa digunakan kembali. Alhamdulillah, tinggal sempurnakan pasang tutupnya, dan beres sudah.

Minggu, 07 Agustus 2011

Hama Tikus di TV

Akhir-akhir ini hama tikus menyerang di daerah sekitarku. Banyak tanaman padi di sawah yang rusak walau tak sampai gagal panen. Tak hanya di sawah, di rumah-rumah pun jumlah tikus meningkat, kerusakan yang ditimbulkan juga jadi lebih banyak, salah satunya serangan tikus di perangkat elektronik semisal TV.

Hampir tiap hari ada saja TV rusak yang setelah dicek ternyata akibat ulah tikus. Paling banyak karena dikencingi, akibatnya bervariasi, ada yang hilang gambarnya, ada yang jadi tak bersuara, ada yang mati total, ada yang jadi gelap layarnya, ada yang bolong kabinetnya digerogoti, ada yang kabel-kabelnya putus 'dicacah', ada yang kotaknya jadi nyetrum saat disentuh, bahkan ada yang sampai 'kebul-kebul' berasap saat dinyalakan.

Tanda-tanda khas adalah adanya bau pesing, basah-basah di beberapa bagian, dan kadang sudah mulai bikin keropos. Mungkin air kencing tikus itu bersifat memakan logam disamping bersifat menghantar arus listrik. Bagian yang kena air kencing ini akan jadi short (konslet). Cara mudah mengeceknya adalah ditest pakai ohmmeter, bagian yang seharusnya isolator akan menjadi konduktor walau nilainya mencapai ratusan kilo-ohm.

Cara memperbaikinya tentu saja dimulai dengan membersihkan air kencing tikus tersebut pakai air, karena pelarut air kencing adalah air, bukan thinner, bukan bensin. Kalau perlu pakai sabun. Kuas sangat berguna untuk menyikatnya. Setelah bersih kemudian dikeringkan. Alat pengering yang mudah bagi tukang servis pemula adalah HAIR-DRYER karena sifatnya yang ringan, mudah dibawa-bawa, praktis, dan harganya relatif terjangkau. Jika mesin TVnya sudah bersih dan kering barulah melangkah ke langkah selanjutnya, mengecek ada tidaknya bagian yang putus karena karat, karena air kencing tikus tersebut menyebabkan terjadinya karat (korosi). Biasanya ada bagian yang berwarna biru kehijauan yang jika dibersihkan di dalamnya ada karat, bersihkan sebersih mungkin, kalau ada yang putus bisa disambung dengan kawat (kabel) yang dipatri (disolder). Kalau memungkinkan, bagian-bagian yang terkelupas catnya tersebut dilapisi kembali dengan bahan yang dapat mencegah karat. Berdasarkan pengalaman, mesin TV yang sudah pernah dikencingi tikus akan jadi relatif mudah rusak nantinya karena bagian-bagian logamnya jadi sangat mudah berkarat, mungkin lapisan anti karatnya jadi hilang karena air kencing tikus tersebut.

Biasanya, kebanyakan yang saya jumpai, TV-TV yang rusak karena tikus itu hanya sampai langkah-langkah di atas sudah bisa normal kembali. Tetapi adakalanya ada komponen yang terlanjur rusak dan mesti diganti, misalnya switch di panel TV biasanya jadi macet, kaki komponen kadang ada yang putus keropos, resistor yang rusak biasanya kelihatan catnya mengelupas, kadang pula ada yang socket CRTnya jadi rusak dengan ditandai gambar kabur, bahkan hingga ada yang kumparan defleksinya terbakar hingga 'kebul-kebul'.

Selasa, 26 Juli 2011

Mengakali VCD ngambeg

Mengakali orang lain pasti bukanlah hal yang terpuji, tetapi mengakali VCD yang ngambeg pasti bukanlah hal yang buruk, lebih-lebih bagi masyarakat di desa yang lebih cenderung mau ngirit. Ada VCD kok ngambeg? Emangnya cewek atau anak-anak, kok pakai kata ngambeg. Tapi begitulah, karena masyarakat sekitarku adalah masyarakat yang humoris, maka kata-kata "VCD ngambeg", "TVnya sakit minta disuntik", "radionya batuk-batuk minta dipijit" dan sebagainya hampir tiap hari saya dengar.

Kali ini VCD ngambeg tersebut punya gejala begini, jika membaca disk yang rekamannya jelek kemudian hang, tidak tanggung-tanggung, displaynya padam, di layar TV hanya ada warna ungu, dan tentu saja macet, hanya lampu penerang display saja yang menyala. Jika VCD dimatikan, baik itu ditekan saklar powernya maupun dicabut kabel listriknya lalu dihidupkan lagi, tetap saja keadaannya mati seperti itu. Apakah MPEGnya almarhum?

VCD saya buka, saya cek blok power supply, tegangan 5V dan 8V normal. Saya cek semua socket kabelnya, sepertinya tak ada masalah. Coba lagi, masih saja mati. Cabuti socketnya lalu pasang lagi, dicoba, eh kok malah lampunya sekarang nggak nyala? Ternyata ada yang kelewatan, socket VCC +5V GND +8V belum terpasang. Saya pasang saja dalam keadaan power supply sudah ON gitu, eh lhadalah, kok malah VCD langsung hidup, normal. Betul-betul normal. Ganti-ganti disk tetap saja normal. Ya sudah, anggap saja selesai.

Ternyata dua minggu kemudian kumat lagi, karena sudah tahu rahasianya maka mudah saja, saat kumat seperti itu tinggal cabut socket VCC tersebut lalu pasang lagi dalam keadaan power ON, sudah, normal lagi.

Selang seminggu kemudian kumat lagi. Kali ini mesti diakali. Setelah mikir-mikir lantas saklar powernya saya ganti dengan push switch 2x6. Kabel +5V dan +8V dipotong disambung kabel lalu dilewatkan saklar tersebut. Dengan cara seperti itu tiap kali VCDnya ngambeg cukup dengan mematikan saklar power dan hidupkan lagi, sudah, tak perlu bawa ke tukang servis lagi.

Minggu, 10 Juli 2011

memulai Usaha Video Shooting

Bermula dari sekedar hobby, ikut dengan teman yang punya usaha video shooting belajar cara pengambilan gambar, serta editing. dengan modal hasil tabungan sisa gaji karyawan pabrik, akhirnya saya mempunyai usaha video shooting dan fotografy mandiri.

perlu sobat ketahui, jika kita ingin membuka usaha ini terlebih dahulu kita menyukai bidang usaha tersebut, jangan memikirkan keuntungan besar dahulu..banyak teman-teman saya akhirnya gulung tikar padahal dengan invest yang cukup besar,..dia berpikiran usaha video shooting sudah tidak menghasilkan keuntungan lagi karena makin menjamurnya usaha ini yang membuat harga tidak kompetitif lagi..persaingan sudah tidak sehat karena saliang banting harga.

Semua usaha pasti ada pasang surutnya, sobat jangan putus asa ketika usaha tidak ada job sama sekali...contoh ketika bulan ramadhan, sepi panggilan karena orang jarang mengadakan pesta pernikahan,...sobat dapat dapat menyiasatinya dengan usaha lainnya, jika punya kamera photo, meskipun pocket, sobat dapat menjalankan usaha photo keliling, yahhh..sekalian promosi karena biasanaya sehabis idul fitri sudah banyak lagi yangmengadakan hajatan/resepsi pernikahan...

Melihat persaingan yang ada, sobat ga usah takut dan khawatir, yang jelas kita jalani usaha ini dengan baik dan sabar dan selalu mengadakan perbaikan-perbaikan yang lebih baik.
kita ga usah minder atau malu dengan usaha kita,..terkadang peralatan yang sederhana dapat mengalahkan hasil dari peralatan yang lebih proffesional.
kita juga harus banyak belajar dari hasil video shooting2 yang lain..pinjamlah disc perkawinan teman atau kerabat yg di buat oleh orang lain, lalu kita pelajari, jika ada hal yang terbaru tidak masalah kita pelajari atau di tiru dengan cara kita.

Sobat, jika yan lain lain banting harga, sobat jangan ikut ikutan, pikirkan dengan biaya operasional dan perawatan alat, setiap barang elektronik pasti ada masa rusaknya. jika demikian sobat tidak dapat memperbaharui atau memperbaiki peralatan jika sobat memberikan harga yang minim.

- Memulai Usaha Video Shooting

Setelah anda minat dengan usaha ini, berikut alat2 untuk memulai usaha anda
1. yang jelas camcorder/handycam,
belilah sesuai bugjet yang ada, untuk harga handycam dipasaran bervareasi mulai dari 1,5 jt sampai 11 jt, untuk pemula ga perlu yang semi pro dulu.
pertama saya beli handycam merk sony Hi8, ternyata sampai sekarang awet dan bandel.

2. Lighting,
tak bisa di pungkiri, pencahayaan sangat diperlukan, harga kisaran 300rb berikut bolham lampu 1000 watt, anda bisa menghemat dengan menggunakan lampu2 halogen yg banyak di jual di toko2 listrik, harga kisaran 50rb rupiah saja. jang lupa kabel2 juga di siapkan.

3. Komputer
Sekarang harga komputer sudah sangat terjangkau, belilah spek agak tinggian dikit karena software video eting sekarang membutuhkan kinerja komputer yang handal.
Prosessor : Core 2 duo, DDR3 2GB, HD 320 GB, VGA card 512 GB, DVD RW, Firewire, monitor LCD 19", harga kisaran 4 s/d 6 Jt.

4. Software
Untuk pemula, saya lebih senang menggunakan pinacle atau Ulead, jika sudah mahir coba lah adobe premier. semua nya tergantung kita karena untuk output semua sama baik VCD maupun DVD dengan resolusi yg sama


bersambung....

Senin, 04 Juli 2011

Duit nggak bohong

Orang-orang di sekitar saya biasa mengucapkan kalimat tersebut, duit nggak bohong, (=dhuwit ra ngapusi, Jw). Kisah pengalaman saya kemarin menjadi bukti kebenarannya.

Beberapa hari yang lalu di kota terdekat saya, ada pameran produk komputer. Saya bersama keluarga yang sedang ada keperluan di kota itu lalu mampir lihat-lihat pameran tersebut. Ternyata barang-barang yang dijual murah-murah, misalnya netbook 10' ada yang 1,9jt, laptop 14' 2,9jt, modem USB CDMA 150rb-an, dsb.

Saya langsung tertarik pada modem USB CDMA Venus VT-28 yang dihargai 165rb, padahal teman saya beberapa minggu yang lalu beli seharga 195ribu. Tanpa pikir panjang saya terus membelinya, saya minta ditest dulu, tapi sayangnya kartu Flexi yang biasa saya pakai tak saya bawa, maklum kami ke sana cuma mampir. Penjualnya juga tak siap kartu yang siap pakai, jadi walau ditest di laptop tetap saja tak bisa teliti.


Setelah di rumah modem saya coba, softwarenya khusus buat windows, ada fitur internet, SMS, dan Voice. Ternyata yang bisa hanya SMSnya saja, bisa ngirim, bisa terima SMS, dan bisa masuk jika di-call dari ponsel lain, tetapi tak bisa memanggil, tak bisa cek pulsa, dan tak bisa konek internet. Semula saya mengira ada trouble di jaringan, tetapi ternyata jika kartunya dipindah ke modem lain bisa normal, kesimpulannya modem baru tersebut tidak beres.

Besoknya saya ke pameran kembali, modem saya kembalikan dan ditukar dengan modem VT-80N yang lebih murah, uangnya juga dikembalikan sesuai dengan beda harganya, kata penjualnya ternyata banyak pembeli yang mengembalikan modem seperti itu juga.


Kejadian tsb menjadi pelajaran bagi saya, duit nggak bohong. Teman saya yang beli 195rb itu nggak salah pilih, karena dia mendapatkan fiturnya lengkap. Modemnya benar-benar berfungsi 100%. Sedang saya yang membeli murah mendapatkan barang yang mungkin sebenarnya cuma afkiran (BS). Bahkan si Venus VT-80N itupun kalau buat call tak bisa bunyi. Jadi terhadap barang teknik yang berharga murah jangan senang dulu, walau nampaknya sama belum tentu kemampuannya sama, bahkan mungkin barang hasil sortiran yang ada cacatnya. Dan bagi yang pernah membeli dengan harga mahal juga tak perlu menyesal, karena boleh jadi duit nggak bohong, walau mahal tapi bisa berfungsi sempurna.

Kamis, 16 Juni 2011

Berhati-hati pada kit rakitan

Para penggemar utak-atik elektronik semakin dimudahkan dengan aneka macam kit rangkaian elektronika rakitan yang dijual di pasaran. Tetapi walau begitu sikap hati-hati dan waspada tetap perlu dipakai saat mengambil manfaat dari benda-benda tersebut. Beberapa kisah pengalaman saya ini dapat menjadi contoh pelajaran akan perlunya sikap kehati-hatian.

1. Seorang teman datang membawa VCD kepada saya, dia juga seorang penggemar utak-atik, karena itu VCDnya yang mati total digantinya dengan power supply yang baru yang modelnya hampir persis dengan aslinya. Ceritanya setelah kit tsb dipasang lalu VCD dinyalakan, ternyata langsung "jdet!!" rusak mati seketika. Kemudian diceknya apa yang rusak, ternyata transistor power regulatornya short, karena itu dibelikan gantinya lalu dipasang. Kemudian dinyalakan lagi, hasilnya sama lagi, "jdet!!" rusak seketika. Kapok dan nyerah dia, lalu VCD dibawa ke saya. Saya kemudian meneliti power supply tsb, ternyata posisi pemasangan transistornya terbalik, tidak hanya bendanya tapi juga gambar di PCBnya menunjukkan terbalik. Setelah transistornya saya ganti mengikuti jalan pikiran saya ternyata VCD bisa hidup normal. Yang bikin kami heran adalah kit tersebut ada stikernya bertuliskan TESTED.

2. Seorang teman yang suka ngrakit datang ke saya membawa sebuah kit amplifier stereo, katanya setelah dipasang yang sebelah nggak bunyi. Saya perhatikan kit tsb, ternyata ada solderan yang nggandeng sebelahnya, dengan solder saya pisahkan itu solderan, kemudian saya tes lebih lanjut hingga beres. Ternyata walau kit tsb dari sononya tidak beres seperti itu tetap saja di kemasannya ada tulisan TESTED, bahkan ada logo ISO 9002. Boongan lagi kan?

3. Seorang teman datang ke saya dengan gembira karena barusan membeli kit amplifier, katanya merknya sudah beken, ada tulisan TELAH DITEST serta logo ISO di kemasannya. Untuk menghidupkannya tinggal menyambung kabel ke trafo adaptor dan kabel speaker saja, karenanya kami tak berpikir panjang, langsung saja disambung lalu dicoba, hasilnya, "dugg!!!", kedua speaker yang digunakan langsung tewas seketika. Setelah diteliti ternyata kit tersebut beberapa transistornya terbalik pemasangannya. Percaya pada iklan di kemasannya telah melalaikan kami dari kehati-hatian.

Pelajaran yang bisa diambil adalah, hati-hati pada kit-kitan yang beredar di toko, sebelum dipakai cermati dulu, siapa tahu masih ada kesalahan di sana. Tulisan TESTED, TELAH DITEST, TELAH DIUJI, Mutu Terjamin, Export Quality, ISO 9001, 9002 dan sebagainya bukanlah jaminan. Pembeli part elektronik adalah pembeli yang paling lemah hak hukumnya, ingat saja, hampir semua tokonya memberlakukan aturan: "Barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukar atau dikembalikan." Boleh jadi membeli part atau kit elektronik bagaikan membeli LOTRE, atau bahkan ibarat MEMBELI KUCING DALAM KARUNG.