Selasa, 23 Agustus 2011

Printer Canon IP1880 kemasukan koin

Kemarin saya diminta memperbaiki printer, sebuah printer Canon PIXMA IP1880. Gejalanya kertas tak bisa masuk ke dalam printer, hanya masuk sedikit yang separo, kemudian kertas tertekuk, jadi kripet-kripet terus kertasnya rusak, dilanjutkan lampunya ngeblink.

Printer saya bongkar, alat yang digunakan adalah obeng minus dan obeng plus. Pertama buka tutup samping kanan dan kiri. Penguncinya ada di bawah arah belakang ditandai dengan tanda panah, dengan obeng minus penguncinya dibuka sambil tutup tsb ditarik ke belakang agak ke atas. Setelah kiri kanan terbuka dilanjutkan dengan membuka tutup atas, ada 2 sekrup di depan kanan dan kiri yang mesti dibuka dengan obeng plus. Kemudian buka penguncinya di bagian tutup belakang, ada 2 buah pengunci ditandai dengan tanda panah, baru tutup atas bisa diangkat. (Perlu ketrampilan tersendiri untuk bongkar pasang casing printer ini).

Setelah casing terbuka bagian jalan masuk kertas bisa terlihat jelas. Ternyata di dalamnya ada sebuah benda asing, yaitu sekeping uang receh Rp 200 yang mengganjal. Pantas saja printer jadi tak bisa digunakan. Dengan sebuah pinset koin tersebut bisa saya ambil. Sekalian dibersihkan. Setelah itu dicoba dalam keadaan terbuka dihubungkan dengan komputer. Tombol yang biasanya tertekan tutup atas saya tekan secara manual saja pakai tangan. Ternyata printer sudah bisa berfungsi dengan baik. Alhamdulillah, tinggal selesaikan dengan menutupnya. Jadi matikan lagi, lepas kabel listriknya, lepas kabel USBnya, pasang tutup atas, setelah betul lalu disekrup, lalu lanjutkan tutup kiri kanan, pasang lagi kabelnya, hidupkan lagi, ditest lagi dengan mencetak halaman test, dan selesai.

Senin, 22 Agustus 2011

Netbook harddisknya "hilang"

Ternyata netbookpun bisa mengalami masalah harddisk "hilang", bukan karena dicuri ataupun minggat, tapi karena proses perlakuan pengguna. Hal ini pernah beberapa kali saya alami walau itu netbook masih relatif baru dan dalam masa garansi.

Suatu hari saya mau membuka netbook untuk melihat skema dan datasheet, tapi alangkah terpukulnya saya waktu itu karena saat netbook dihidupkan hanya muncul "Operating system not found". Saya ulang-ulang menyalakannya tetap saja begitu. Lalu saya cek BIOS dengan menekan F2 saat booting, hah!!, ternyata tak ada harddisk di sana. Waduh, harddisknya mati nih, padahal ada berpuluh-puluh GB data penting di sana. Mampus aku maak!!!

Masih untung saya punya sebuah liveusb, yaitu flashdisk yang berisi sistem operasi linux yang dapat boot dan berjalan dari USB. Dengan benda itu saya dapat menggunakan netbook untuk berbagai keperluan penggunaan komputer, dari aplikasi perkantoran, multimedia hingga internet dapat dijalankan dari situ. Tapi saat mau mengakses data yang ada di harddisk netbook tersebut sama sekali tak ada harddisk terdeteksi.

Ternyata solusinya mudah saja, setelah hampir tiga hari "kehilangan harddisk" lantas timbullah ide coba-coba, netbook tersebut saya 'dedeg' dengan tangan, maksudnya netbook (dalam keadaan mati) dipegang tangan kiri dengan posisi miring, lalu bagian tepi yang di bawah di'dedeg' (=disodok?) dengan telapak tangan kanan sehingga terguncang. Setelah itu dinyalakan, wow, ternyata netbooknya normal lagi. O ya, pernah yang kedua kalinya saya men'dedeg' netbooknya agak keterlaluan ternyata malah berakibat sebagian datanya jadi error, jadi 'non-contiguous' sehingga mesti discan dulu, bahkan ada yang terpaksa harus dihapus.

Minggu, 14 Agustus 2011

Beberapa trik kecil pemula

Hal berikut bukanlah hal istimewa, tapi mungkin kadang-kadang sangat membantu saat memperbaiki TV.
  1. Kadang-kadang kita ingin tahu ini TV horisontalnya kerja nggak ya, walau cuma sebentar saja pengen tahu nih. Untuk menjawabnya ukur saja tegangan AC di kaki-kaki trafo driver horisontal bagian primer. Skala voltmeter AC menyesuaikan, jika TR Hor Driver dicatu dengan B+ 115V ya pakai 250V AC, kalau dicatu dengan tegangan di bawah 50V ya tinggal saklarnya di posisi 50V AC. Kalau puls horisontalnya ada tentulah jarum bergerak.
  2. Kadang-kadang kita dapati trafo flyback yang bocor mengeluarkan api. Langkah terbaik mungkin ganti flyback, tetapi alternatif lain mungkin dengan cara ditambal. Nah, bahan untuk menambal ini mesti istimewa, harus bisa rapat, kuat, tahan lama, dan tentu benar-benar bahan isolator. Kita dapat menggunakan epoxy yang biasanya terdiri dari dua tube hitam dan putih yang dicampur, lalu dioleskan ke tempat yang bocor, tunggu satu dua menit hingga tidak lengket di tangan jika disentuh, kemudian rapatkan dengan ditekan-tekan jari tangan agar rapi dan betul-betul rapat, lalu tunggu 5-10 menit baru dicoba. Hal yang sama juga bisa diterapkan jika kita perlu menyambung kabel tegangan tinggi flyback.
  3. Pembungkus kabel antena biasanya mudah dilepas dengan cara ditarik kabel dalamnya, ini bisa sangat bermanfaat jika kita perlu membungkus kabel flyback yang bocor atau menutup sambungannya jika perlu menyambung, begitu juga selang plastik semacam yang biasa dipakai para tukang batu bisa digunakan untuk menutup kebocoran kabel flyback.
  4. Selang bensin sepeda motor mungkin tak pernah kepikiran oleh kita-kita yang suka otak-atik TV karena memang bukan part elektronika. Benda tersebut mudah didapat di toko onderdil sepeda motor. Asal tahu aja ternyata selang bensin dapat menjadi alternatif yang sangat bagus untuk membungkus kabel flyback yang bocor.
  5. Kadang-kadang kita dapati bagian kop flyback bocor menyemburkan api. Langkah pembersihan dan penggantian kop flyback biasanya menyelesaikan masalah, tetapi kadang pula masih tetap bocor karena kaca CRT di bawah kop sudah terluka. Bagaimana mengatasinya? Ada yang pakai cat meni besi untuk mengolesinya, ada yang pakai lakban,bisa pula pakai sealer, yaitu lem perapat perpack mesin kendaraan.
  6. Jika kita membeli epoxy ataupun sealer, sebelum digunakan untuk mengatasi kebocoran tegangan tinggi WAJIB mengetest dulu benda tsb dengan ohmmeter X10K, sebab ada di antara benda-benda tersebut yang punya sifat penghantar, kalau keliru malah tambah parahlah TV yang diperbaiki.
  7. Bohlam 100W sangat membantu dalam proses perbaikan, bisa untuk ngecek flyback, bisa untuk mengamankan perbaikan regulator, bisa untuk beban sementara saat menepatkan besar B+, bisa pula untuk membuang muatan elco tegangan tinggi. Jadi bohlam yang dilengkapi fitting lengkap dengan kabelnya sepanjang sekitar 30 cm mesti ada di antara peralatan teknisi.
  8. Membuang muatan elko tegangan tinggi sangat perlu dilakukan saat memperbaiki TV, terutama pada elko regulator (biasanya 400V), lalai melakukannya bisa jadi berakibat kerugian, nah, banyak yang bisa dilakukan, bisa dengan bohlam, dengan solder (tapi berisiko soldernya putus!), dengan resistor, dll. Salah satunya adalah pakai kumparan degauss TV itu sendiri, dalam keadaan kabel degauss tersambung dan switch power posisi ON, steker listriknya tempelkan ke kaki-kaki elco 400Voltnya, tak sampai 3 detik muatannya bakalan habis dimakan kumparan degauss.
  9. Hair-dryer (alat pengering rambut) adalah alat bantu yang sangat berguna saat TVnya kotor berdebu maupun lembab, atau bahkan untuk mengeringkan mesin TV yang sengaja dicuci pakai air. Pasangan hair-dryer dengan kuas merupakan alat yang sangat berguna dalam memperbaiki TV. Tinggal arahkan angin panas hair-dryer ke bagian mesin TV yang mau dikeringkan atau dibersihkan sambil disapu dengan kuas.
  10. Solder uap (solder blower) sangat penting bagi teknisi untuk bongkar pasang IC tempel, tetapi bagi pemula akan terasa berat membelinya karena harganya mahal. Kita yang masih pemula bisa mengakalinya dengan bikin sendiri, solder biasa (misalnya solder otomatis yang 25-150Watt yang tidak berlubang-lubang) bisa dipasangi selang dari belakang dan dilepas pen-nya, tiup selang dengan mulut pelan-pelan, atur panas dengan tombol di pegangan solder dan arahkan hembusan panas ke bagian yang perlu disolder. Walau tak semudah dan sebaik solder blower yang asli tapi kenyataannya bisa mengatasi masalah.
  11. Kain lap kelihatannya remeh, tapi pasti sangat penting bagi orang yang sedang memperbaiki TV.
  12. Thinner dan bensin bisa menjadi benda pembantu yang akurat dalam pembersihan mesin TV, untuk thinner selalulah pilih yang bagus karena kalau salah pilih malah mendapatkan thinner yang bikin short. Tetapi juga ada kotoran yang tak bisa dibersihkan dengan thinner ataupun bensin, dalam hal itu pakai air malah lebih efektif, kalau perlu pakai sabun !
  13. Bersih-bersih meja kerja dan ruang kerja sambil menata benda-benda yang berserakan punya fungsi ganda, tidak hanya membuat suasana ruangan menjadi lebih baik, tetapi juga dapat membuat semangat juang yang kendor muncul kembali. Karenanya, tak perlu nyuruh orang lain untuk bersih-bersih, lakukanlah sendiri karena manfaatnya untuk hati kita sendiri. Cara ini juga sering manjur mengatasi masalah yang buntu, yang lupa jadi ingat, yang mentok bisa jadi dapat ide baru.

Rabu, 10 Agustus 2011

Laptop Acer Aspire 4315 tak mau hidup

Sebuah laptop merk Acer Aspire 4315 dibawa kepada saya dengan keluhan tak mau hidup. Jika dinyalakan hanya menyala lampu powernya sebentar lalu padam lagi. Diulang-ulang tetap saja seperti itu. Waduh, apanya ya? Terus terang baru kali ini saya menghadapi laptop model ini dengan kasus demikian, biasanya laptop yang dibawa ke saya masalahnya cuma masalah software, kalau ini sepertinya masalah hardware.
Sebelum membongkar saya belajar dulu, baca-baca artikel tentang laptop, juga browsing dulu hingga akhirnya keberanian main bongkar muncul. (Kalau tahu pengalaman orang lain kan jadi mantap).

Dengan sebuah obeng + dan sebuah hairdryer sebagai alat service perbaikan dimulai, laptop saya lepas baterenya dulu, lalu buka penutup bawahnya, RAMnya ada 2 buah saya lepas semua dan saya bersihkan, kemudian bagian dalam laptop saya panasi dengan hairdryer, setelah itu RAMnya juga dipanasi, lalu dipasang lagi. Kemudian batere dipasang kembali, charger dipasang, tunggu sampai sekitar 5 menit biar kalau baterenya tekor bisa isi lagi. Setelah itu coba dinyalakan, ternyata berhasil. Laptop menyala dan bisa digunakan kembali. Alhamdulillah, tinggal sempurnakan pasang tutupnya, dan beres sudah.

Minggu, 07 Agustus 2011

Hama Tikus di TV

Akhir-akhir ini hama tikus menyerang di daerah sekitarku. Banyak tanaman padi di sawah yang rusak walau tak sampai gagal panen. Tak hanya di sawah, di rumah-rumah pun jumlah tikus meningkat, kerusakan yang ditimbulkan juga jadi lebih banyak, salah satunya serangan tikus di perangkat elektronik semisal TV.

Hampir tiap hari ada saja TV rusak yang setelah dicek ternyata akibat ulah tikus. Paling banyak karena dikencingi, akibatnya bervariasi, ada yang hilang gambarnya, ada yang jadi tak bersuara, ada yang mati total, ada yang jadi gelap layarnya, ada yang bolong kabinetnya digerogoti, ada yang kabel-kabelnya putus 'dicacah', ada yang kotaknya jadi nyetrum saat disentuh, bahkan ada yang sampai 'kebul-kebul' berasap saat dinyalakan.

Tanda-tanda khas adalah adanya bau pesing, basah-basah di beberapa bagian, dan kadang sudah mulai bikin keropos. Mungkin air kencing tikus itu bersifat memakan logam disamping bersifat menghantar arus listrik. Bagian yang kena air kencing ini akan jadi short (konslet). Cara mudah mengeceknya adalah ditest pakai ohmmeter, bagian yang seharusnya isolator akan menjadi konduktor walau nilainya mencapai ratusan kilo-ohm.

Cara memperbaikinya tentu saja dimulai dengan membersihkan air kencing tikus tersebut pakai air, karena pelarut air kencing adalah air, bukan thinner, bukan bensin. Kalau perlu pakai sabun. Kuas sangat berguna untuk menyikatnya. Setelah bersih kemudian dikeringkan. Alat pengering yang mudah bagi tukang servis pemula adalah HAIR-DRYER karena sifatnya yang ringan, mudah dibawa-bawa, praktis, dan harganya relatif terjangkau. Jika mesin TVnya sudah bersih dan kering barulah melangkah ke langkah selanjutnya, mengecek ada tidaknya bagian yang putus karena karat, karena air kencing tikus tersebut menyebabkan terjadinya karat (korosi). Biasanya ada bagian yang berwarna biru kehijauan yang jika dibersihkan di dalamnya ada karat, bersihkan sebersih mungkin, kalau ada yang putus bisa disambung dengan kawat (kabel) yang dipatri (disolder). Kalau memungkinkan, bagian-bagian yang terkelupas catnya tersebut dilapisi kembali dengan bahan yang dapat mencegah karat. Berdasarkan pengalaman, mesin TV yang sudah pernah dikencingi tikus akan jadi relatif mudah rusak nantinya karena bagian-bagian logamnya jadi sangat mudah berkarat, mungkin lapisan anti karatnya jadi hilang karena air kencing tikus tersebut.

Biasanya, kebanyakan yang saya jumpai, TV-TV yang rusak karena tikus itu hanya sampai langkah-langkah di atas sudah bisa normal kembali. Tetapi adakalanya ada komponen yang terlanjur rusak dan mesti diganti, misalnya switch di panel TV biasanya jadi macet, kaki komponen kadang ada yang putus keropos, resistor yang rusak biasanya kelihatan catnya mengelupas, kadang pula ada yang socket CRTnya jadi rusak dengan ditandai gambar kabur, bahkan hingga ada yang kumparan defleksinya terbakar hingga 'kebul-kebul'.