Rabu, 31 Oktober 2012

TV LG 29FU3RL tak ada warna merah

HP berdering tanda SMS masuk, saya buka ternyata isinya permintaan servis TV (panggilan) dari seseorang yang tinggal di seberang gunung.  Melalui tanya jawab SMS akhirnya sepakat saya datang ke sana untuk servis TV 29 inch merk LG dengan keluhan warna tidak normal.

Di sana setelah basa-basi sebentar saya mulai servis dengan melihat TVnya yang warnanya tidak normal: tak ada warna merah, bibir bergincu jadi biru lebam seperti habis kena pukul, warna dasar jadi kuning. Setelah itu persiapkan suasana kerja: atur meja, kursi, penerangan, colokan listrik, dsb.
Sang pemilik saya minta bercerita tentang sejarah kerusakan. Ternyata TV telah diservis seorang teknisi dan gagal..... wah, kalau yang teknisi aja gagal apalagi saya yang cuma hobbyst.... saya jadi agak ngeper menghadapi ini TV.
Gbr 1: TV LG 29FU3RL
TV saya bongkar, nampak berdebu, karenanya saya bersihkan pakai kuas dan hairdryer. TV ini berukuran 29 inchi, merk LG, model slim, tulisan depan PEARL BLACK, seri di belakangnya 29FU3RL, ICnya nampak gede dan rumit: TDA12011PQ/N1F00. RGB Out di belakang CRT pakai IC TDA6107.

TV saya nyalakan lalu cek tegangan RGB di katoda CRT, rasanya tak ada kelainan, lalu cek tegangan input RGBnya pada soket kabel penghubung PCB RGB out dengan IC chroma: sepertinya juga normal-normal saja karena ketiganya (RGB) nampak seimbang.
Gbr 2: CRT Restorer rakitan sendiri
TV saya matikan, socket CRT saya lepas. CRT TV ini leher besar dengan 9 pin. Saya gunakan CRT restorer rakitan sendiri untuk ngecek itu CRT. Heater dipanasi dengan tegangan AC 7,5V, lalu antara G1 dengan Katoda diukur dengan ohmmeter x1K, caranya seperti kalau mengukur Dioda (probe hitam di G1 dan probe merah di katoda). CRT yang baik biasanya nilai ohmnya kurang dari 10K. Di situ saya dapati KG dan KB normal, tetapi KR resistansinya tinggi. Alhamdulillah ketemu masalahnya di sini. Karena itu lanjutkan saja dengan memasang probe CRT restorer ke G1 dan KR, lalu switchnya ditekan sekali, dua kali, tiga kali...... di dalam leher tabung CRT muncul bunga api tiap kali switch ditekan. Setelah itu kedua probe tadi dilepas dan kemudian antara G1 dan KR diukur lagi. Naah, sekarang resistansinya jadi normal yaitu di bawah 10K. Tugas CRT restorer selesai. Istirahat sebentar tunggu CRT dingin lagi, lalu socketnya dipasang lagi. TV dinyalakan....... dag dig dug dada berdebar...... jadi nggak ya? Ternyata warna merah sudah ada!!! alhamdulillah.

Tapi sebentar, kok warnanya kurang bagus ya, terlalu hijau gitu, kalau setelan warna dikurangi hingga 0 harusnya kan hitam putih, tapi ini semu ijo. Saya amati lagi bagian RGB, cuma nampak bekas solderan baru, tegangannya pun tak terasa adanya kelainan. Saya tanya pemilik apakah IC tersebut (TDA6107) sudah diganti, dan ternyata ya. Katanya teknisi yang nyervis dulu menyatakan bahwa IC tersebut rusak lalu dicarikan di toko, terus diganti, tetapi keluhan tidak hilang, karena itu IC chroma (TDA12011PQ/N1F00) divonis rusak, berhubung IC tersebut nampak demikian rumit dan terkesan mahal maka sang teknisi menyarankan agar ganti mesin saja............
Hmmm.... saya manggut-manggut dengar ceritanya. Saya coba atur setelan warna melalui service mode. Untuk masuk service mode caranya dengan menekan MENU di remote dan MENU di panel secara simultan. Pilihan settingan pun muncul di layar. Tapi saya ubah-ubah nilai RGB kok tak ada perubahan apa-apa. Bingung juga saya. Untuk menyimpan settingan pakai tombol OK, untuk keluar matikan pakai POWER.
Saya coba tanyakan apakah IC yang lama (TDA6107) masih ada, dan ternyata masih ada. IC diambil dan diserahkan pada saya. Saya coba ganti IC RGB (TDA6107) dengan IC tersebut. Setelah itu TV dihidupkan, alhamdulillah ternyata gambarnya lebih baik dari tadi, lebih jelas, lebih detil dan warna lebih bagus, jadi IC yang lama itu masih baik tidak rusak. Saya coba masuk service mode lagi dan coba mengubah nilai RGB, ternyata normal karena level warna bisa berubah sesuai perubahan angka. Wah, ternyata sama-sama TDA6107 tapi beda hasilnya. Saya perhatikan yang asli TDA6107AJF/N1 sedang yang dari toko TDA6107JF !!!! Rupanya IC TDA6107JF itu tak dapat digunakan untuk mengganti TDA6107AJF/N1.

Saya senang, yang punya senang. TV ditutup dan ditest selama sekitar setengah jam sambil ngobrol dan minum-minum. Setelah semua urusan administrasi-nya selesai saya pulang...... (administrasi = ada anggaran buat bini beli terasi), sambil menyusuri jalan itu saya berpikir seandainya saya menjadi teknisi yang gagal itu..... wah..... saya mesti berempati..... kegagalan seperti itu bisa berakibat memburuknya citra seorang teknisi di mata konsumen dan dapat menjadi pengalaman buruk dalam berbisnis, padahal itu hanyalah kebetulan belaka..... sungguh, walau dia gagal dan saya berhasil tetapi tidaklah berarti bahwa saya lebih baik dari dia. Gembira di atas duka orang lain tentu bukan hal yang bagus.... Saya lebih suka jika antar-teknisi itu saling membantu untuk mencapai keberhasilan dalam menghadapi tantangan, bukan saling menjatuhkan.... dan saya bukan seorang teknisi profesional.... saya cuma seorang penggemar utak-atik teknik....., karena itu buat mas teknisi yang saya maksud di sini ini jika kebetulan Anda baca ini artikel... saya mohon maaf... ini suatu kejadian 'kebetulan' belaka.

Sabtu, 06 Oktober 2012

DVD loading terus

Saat main ke rumah tetangga mendadak saja saya disodori sebuah DVD yang bermasalah. Merk dan serinya saya lupa, tapi itu jelas DVD China, walau begitu sempat pula setelah normal saya foto pakai hp. Dihadapkan problem saat tidak bawa alat apapun... lha wong saya ke situ cuma mau main.... tapi berhubung instink ntrithik saya suka kumat kalau lihat barang begituan ya mau aja. Saya minta alat yang ada, cuma ada sebuah obeng plus, 2 helai kabel sepanjang sekitar setengah meter, sebuah pisau kecil (pemes) yang biasa buat nyisir menyan (karena dia tukang udud klembak menyan), dan lepek (tatakan gelas) tempat minyak kelapa yang habis buat kerokan beserta koin lima ratusan yang udah ijo kena dakinya kaleee.

DVD kalau dipakai buat muter VCD di TVnya cuma ada layar biru bertuliskan mereknya serta tulisan LOADING......, walau ditunggu sampai seperempat jam juga tetap seperti itu, tapi kalau tanpa kaset segera saja NO DISC. Apa ya masalahnya?

Semula saya pikir motornya sudah mulai soak karena putaran kasetnya sepertinya kurang cepat, karenanya konektor catu daya dan konektor motor pemutar kaset saya lepas, lalu dengan 2 helai kabel tersebut motor pemutar kasetnya saya kagetin dengan tegangan 12 Volt dari power supply, setelah itu pasang lagi dan dicoba, eh ternyata sama saja, memang putaran kaset jadi lebih cepat dari tadi, tetapi masih tetap LOADING terus.

Saya coba periksa optiknya, dengan obeng plus tadi dudukan optik dilepas, pengunci roda gigi penggerak optik dilepas pakai pisau, lalu as optik dilepas dengan melepas satu baut di sudut yang ada di bawah lubang, sesuai teori ketiga baut yang lain jangan diutik-utik. Setelah terlepas..... naaah ketemu biang keroknya, optik tersebut macet, seret susah digeser pada asnya. Ternyata asnya karatan, jadi gimana ya kalau sekarang gantian asnya yang dikeroki. As saya bersihkan pakai koin yang habis buat kerokan tadi sambil diminyaki pakai minyak kelapa hehe.... setelah bersih dan licin lalu dipasang lagi. Ternyata jreng... eng...ing... eeengg... DVD jadi lancar lagi.
Yang punya senang, terus tanya tipsnya gimana biar awet nggak karatan lagi. Berhubung saya tak tahu jawabnya.... maka saya nasehati aja.... kalau ingin DVDnya awet gak cepat rusak ya jangan sekali-kali dipakai buat muter VCD porno....

Jumat, 14 September 2012

TV Panasonic TC-14S15M hidupnya lama

Pengalaman pusing-pusing asyik dengan TV Panasonic TC-14S15M, kalau dihidupkan menyala biasa sebentar sekitar setengah menit sampai 3 menit, lalu di mesinnya keluar bunyi crrrrrttt..... gambar menyempit kiri kanan, terus pet.. mati, tetapi lampu indikatornya tetap nyala (mati seperti standby tetapi dipencet-pencet tombol panel maupun remotnya tetap tidak mau hidup). Jika dimatikan lalu dinyalakan lagi seperti itu lagi. Kalau keadaan mati standby itu dibiarkan saja lama-lama TV menyala sendiri dengan normal, walau ditonton seharian juga normal, tetapi waktu tunggu dari pet hingga menyala lagi itu tidak tentu, kadang 10 menit sudah nyala, kadang hingga berjam-jam baru nyala, karena itu yang empunya bilang 'TV-ne uripe suwi' (=TVnya hidupnya lama).

Data TV ini: IC-nya M52770ASP (chroma, sinkronisasi, IF, AGC, dll), MN1871681TFH (program), 24C04 (EEPROM), AN5071, LA7840 (vertikal), LA4289 (audio), TR H-out tidak pakai pendingin.

Saya perbaiki dulu semua solderan, ternyata belum berhasil. Lalu coba ganti beberapa elco yang kelihatannya sudah layak diganti, ternyata belum berhasil juga. Lalu coba cek tegangan-tegangannya baik saat normal maupun saat mati standby, kesimpulan mengarah ke IC M52770ASP. Dengan hairdryer saya coba panasi IC tersebut, ternyata waktu tunggu nyala TV bisa dipersingkat dengan memanasi IC, jadi kesimpulannya TV bisa menyala normal jika IC M52770ASP-nya sudah panas.

IC lalu saya ganti, ternyata betul, penyakitnya langsung hilang, tak ada lagi gejala seperti di atas. Tapi nanti dulu, sepertinya ada yang janggal, gambarnya jadi kebesaran.... logo stasiun TVnya ada yang jadi mingslep terpotong. Saya cek tegangan-tegangannya, sepertinya tak ada kelainan. Karena penasaran IC M52770ASP-nya saya lepas untuk mencoba IC yang lama. Karena bongkar pasang tersebut beberapa jalur PCBnya sampai ada yang terkelupas. Ternyata kalau pakai IC yang lama gambarnya normal. Ganti lagi dengan IC yang baru... gambar jadi kebesaran lagi.

Untuk mengatasi gambar yang kebesaran itu saya tambahkan saja kapasitas C yang terhubung dengan kumparan defleksi horisontal, yang tadinya 684/400V menjadi 105/400V. Ukuran kiri kanan gambar langsung normal tetapi ukuran atas bawah masih terlalu jangkung. Karena itu lalu masuk ke servis mode, caranya volume pada posisi minimal (0), taruh sleep pada 30 menit, tekan Display, tekan display lagi ditahan sambil tekan VolDown di panel, di layar muncul CHK,  tombol 1 dan 2 di remote untuk memilih halaman/grup settingan, 3 dan 4 memilih item, tampilan di layar ada CHK, CHK2, CHK3, tombol VolUp/Down untuk mengubah nilai. Masuk ke CHK3 dan sesuaikan nilai VH. Tekan Normal di remot untuk keluar mode servis. Tinggal diuji dengan dinyalakan berjam-jam sambil ditonton dan digunakan sebagai alat bantu servis pasien berikutnya yaitu VCD...........

Kamis, 12 Juli 2012

Artikel tak berjudul

Tak ada judulnya, tak usah dibaca ya..... nggak penting kok.......... tidak dianjurkan untuk diikuti.....
Gbr 1: skema ampli OCL 150Watt


Gbr 2
Gbr 3
Gbr 1 adalah skema power amplifier OCL 150 Watt yang populer dan banyak terdapat di pasaran. Variannya lumayan banyak, ada OCL 150W stereo, OCL 150W mono, OCL 300W, Audimaster 300-1000Watt, berbagai model kit Speaker Aktif, dll. Cukup bagus bagi pemula, tetapi banyak yang mengeluh kecewa jika digunakan untuk hal-hal penting: cepat panas, mudah rusak, kalau untuk pidato/nyanyi/rebana/karaoke suaranya jelek, kurang los, bikin malu tukang sound-nya, dsb.

Gbr 2: bagian-bagian yang dihilangkan untuk eksperimen, yang komponen dicabut (tak dipasang), yang jalur PCB dipotong.

Gbr 3 adalah sekedar modifikasi setelah terlanjur punya, daripada bikin kesal atau bikin malu saat dipakai di acara-acara pertemuan ya mending dimodif, pengalaman saya: suara jadi lebih 'lepas' dan jelas, relatif lebih dingin, lebih tahan konsletan kabel speaker, hati lebih tenang saat dipakai di tempat tetangga, dan pokoknya gitu lah........

Selasa, 19 Juni 2012

Cicak-cicak di TV

Cicak-cicak di dinding
diam-diam merayap
datang seekor nyamuk
hap.....!! dia ditangkap
*********************
Cicak-cicak di tivi
diam-diam merayap
masuk ke bawah mesin
duar......!! mati mendadak
************************
Cicak mati kesetrum di mesin TV

Apanya yang mati mendadak? TVnya mati mendadak, bahkan listriknya juga mati njeglek, terus nasib cicaknya gimana? Tentu saja mati, tapi yang punya TV biasanya nggak tahu, tahunya TVnya njeblug. Kalau sedang ada duit biasanya terus manggil teknisi, atau TVnya dibawa ke bengkel. Tapi ada juga yang cuek masa bodo, TVnya dibiarkan saja dalam keadaan mati berhari-hari, adakalanya yang beginian beruntung, setelah seminggu lebih TVnya nganggur..... saat dihidupkan lagi ternyata normal, ya normal. Sedang yang tidak beruntung..... TVnya tetap saja rusak.

Problem cicak masuk TV ini sangat banyak terjadi di tengah masyarakat, terlebih lagi di rumah-rumah yang relatif kemproh (jorok, kurang menjaga kebersihan). Cicak masuk ke dalam casing TV melalui lubang-lubang ventilasi atau lainnya, kali aja cari rejeki di sana, atau bahkan pacaran di sana kali...... Kadang sial karena melewati daerah berbahaya, yaitu daerah tegangan tinggi seperti regulator atau flyback, tubuhnya kesetrum, karena tegangannya tinggi maka menimbulkan suara ledakan, adakalanya terus terbakar menjadi api selama beberapa detik sehingga orang yang menyaksikan mengira TVnya yang terbakar, --walau memang seringkali PCBnya juga ikutan hangus terbakar. Tubuh cicak yang tewas ini biasanya tak seluruhnya mengering terbakar, seiring dengan berjalannya waktu kemudian membusuk menimbulkan bau menyengat, juga jadi dikerumuni singgat (belatung) dan semut, karena itu tukang servisnya biasanya sempat juga mencium bau busuknya, sempat lihat singgat pating pletik, kerumunan semut, dsb. Sedang pada yang beruntung..... cicak itu memang tewas kesetrum tapi komponen TVnya tak sampai ikut rusak, setelah berhari-hari didiamkan saja tubuh cicak itu mengering.... atau habis dimakan belatung hingga tunggal kerangkanya saja....... secara kebetulan.... TVnya dihidupkan lagi ternyata normal.... yah, karena kering bangkai si cicak tidak menghantarkan listrik lagi.

Yang empunya TV biasanya tidak tahu apa yang sebenarnya menimpa TVnya, tahunya TVnya njeblug, atau terbakar. Karena kejadiannya serem maka langsung mengira kasusnya berat, karena itu mesti keluar biaya kelas berat, bahkan kadang ada tukang servis yang tega memanfaatkan situasi macam ini untuk meraih keuntungan lebih.

Tapi apakah memang peristiwa TV kemasukan cicak ini pasti menyebabkan rusak berat? Dari pengalaman saya, yang sering rusak adalah bagian regulator, kadang bagian horisontal, ada juga yang rusak berat karena tubuh cicak itu menshortkan bagian tegangan tinggi dengan IC program sehingga IC programnya rusak, tetapi ada juga yang cuma dibersihkan/diambil bangkai cicaknya saja sudah mengatasi masalah.

......hehe...Andai saja cicak itu dapat membaca.... kali aja di bagian belakang pesawat TV itu tulisannya perlu ditambah dengan kalimat peringatan: BERBAHAYA, CICAK DILARANG MASUK. Berhubung belum ada ceritanya cicak bisa baca, maka perlu bagi pemilik TV untuk selalu menjaga kebersihan, ada baiknya pula menggunakan kapur semut (kapur ajaib) yang dicoretkan di sekitar meja TV untuk mencegah kehadiran binatang-binatang kecil datang ke dalam TV. Tapi sebenarnya pemilik TV yang kemproh dan kurang peduli dengan kesehatan lingkungan TVnya itu tetap baik juga..... sebab rusaknya TV itu juga menjadi rejeki bagi tukang servis...

Jumat, 08 Juni 2012

Remote B.E dan Chunshin HR-910

Salah satu alat alternatif yang sangat penting bagi penggemar utak-atik TV adalah remote setting, yaitu remote yang ada tombol khusus untuk masuk service mode. Daripada repot mengkombinasikan tombol yang susah dihafal tentu akan lebih enak yang tinggal pencet pada tombol khusus itu. Sayangnya remote semacam itu masih jarang kita jumpai di toko, ataupun kalau ada banyak yang belum tahu, yang jualan nggak tahu kegunaannya, yang beli juga nggak tahu kalau sebenarnya benda yang diperlukan sudah ada di depannya.
Sejauh pengalaman saya, --untuk TV China, saya pernah mengenal empat model remote seperti itu, tetapi sekarang yang mudah didapat di toko sekitar saya ada 2 model. Pernah pula menjumpai remote yang dibanting pemiliknya gara-gara TVnya jadi kacau, ternyata remote yang digunakannya itu ada tombol service mode di sebelah tombol power dan dapat dipencet dengan mudah. Berhubung orangnya orang awam maka TVnya malah jadi makin kacau, dan dibantinglah itu remote, padahal bagi tukang servis sudah pasti merupakan benda berharga.
remote setting TV China
Kali ini saya ingin mencatat keberadaan remote semacam itu. Satu merk B.E, dan satunya lagi merk Chunshin HR-910. Fungsi keduanya sama saja, hanya terbatas untuk TV-TV China, dan itupun tak semua TV China, hanya beberapa model saja yang bisa. Chunshin HR-910 punya tombol lebih banyak, tetapi relatif berbahaya bagi pengguna awam, sebab bila asal pencet saja TVnya jadi makin tidak karuan. Sedang B.E yang tombolnya lebih sedikit mungkin lebih aman jika dipegang pengguna awam ataupun pemilik karena tombol settingnya tersembunyi di dalam lubang. Untuk masuk service mode, pada remote B.E tinggal ditusuk dengan benda kecil yang tumpul, misalnya lidi, sedang remote Chunshin HR-910 dengan menahan tombol Factory selama sekian detik. Langkah penekanannya diulang-ulang untuk mendapatkan halaman setting yang sesuai, dan juga untuk keluar. Seperti biasa tombol P+ P- untuk menggulir menu, dan V+ V- untuk merubah nilai.
Sedang soal harga, di toko terdekat saya sama-sama dibandrol Rp 15ribu.

Selasa, 08 Mei 2012

Pelangi Polytron Diva MX-5202

TV Polytron 21 inch bertuliskan DIVA dan bernomor seri MX 5202 di belakangnya menjadi pasien servis panggilan saya beberapa waktu yang lalu di sebuah desa yang cukup untuk dibilang pelosok, untuk mencapai rumah sang pemilik harus melalui jalanan yang cukup susah ditempuh. TV tersebut jika dihidupkan akan hidup sebentar lalu balik standby lagi, begitu singkatnya saat menyala hingga belum sampai muncul apa-apa di layarnya.

TV saya bongkar lalu dibersihkan dengan kuas dan tiupan angin hair-dryer. Dengan bantuan lampu dan kaca pembesar saya cek solderan-solderannya.... kelihatan masih oke. Saya coba hidupkan masih sama, heater nampak menyala sebentar lalu padam lagi. Barangkali masalah protek, karena itu langsung saja saya ganti elco C402 (1u/50V) di bagian vertikal yang biasanya dapat mengatasi masalah seperti ini. Tapi ternyata tidak, walau sudah diganti tetap saja masih protek.
IC vertikalnya AN5522, sedang IC masternya HBT-00-020. Saya coba ukur tegangan-tegangan yang ada sambil berkali-kali di-ON-kan pakai remote. Akhirnya ketemu petunjuk, pin 62 IC HBT-00-020 yang berfungsi sebagai pin protect tak ada tegangan (0 Volt), padahal seharusnya 5 volt. Sekarang coba dipaksa hidup dengan cara menyuntikkan tegangan 5 Volt ke pin 62 tersebut.
Cara termudah adalah dengan menghubungkan titik 5 Volt terdekat ke jalur pin 62 itu, jadi saya pasang saja sebuah R 560 ohm dari VCC 5V IC EPROM ke jalur itu karena itulah yang terdekat. Hasilnya, TV bisa hidup, dan kelihatanlah gejala kerusakannya, warna-warni pelangi di layar.
Hmmmm.... apa ya yang rusak? Saya tunggu beberapa menit lalu saya sentuh heat-sink yang ada satu persatu, nah ketahuan IC vertikalnya panas sekali. Saya teliti bagian vertikalnya, kesimpulan saya adalah IC vertikalnya rusak, jadi mesti diganti. Nomornya AN5522. Berhubung stok yang saya bawa adalah STV9325 maka itulah yang saya pakai buat mengganti. Tak lupa jumper penyuntik pin protek tadi dilepas sekalian. Hasilnya, byak.... layar langsung kepyur tanpa pelangi, dan hingga beberapa menit stabil tidak protek. Cek suhunya juga normal, tapi nanti dulu.... ternyata di bagian atas layar ada garis-garis mendatar. Biasanya masalah elco 100u di bagian IC vertikal...., karena itu langsung coba ganti, dan ternyata sukses.
TV pulih kembali....... blueback dan logo merk Polytron sudah tampil kembali.

Kamis, 26 April 2012

TV Sanyo CG14CE1 error

Beberapa hari yang lalu saya disuruh mbetulin TV Sanyo CG14CE1 yang bermasalah. Problemnya TV mati, tapi dari keterangan pemiliknya, sebelum mati sudah ada berbagai masalah dulu yang terjadi.
TV saya cek, memang keadaannya mati total, tetapi arus listrik ke regulator jelas masuk saat saya cek pakai tester. Saya cek lebih cermat bagian 'lingkungan tempat mesin diletakkan', tidak hanya saya lihat dengan bantuan lampu senter saja, tetapi juga saya endus-endus pakai hidung... (hehe... tukang servis bergaya anjing atau bergaya babi kali ya...). Dari situ saya menduga ada masalah 'sanitasi' di dalam TV, maksudnya kondisi lingkungan sekitar mesin TV itu 'kurang sehat'.
Untuk membuktikannya saya gunakan ohmmeter x100K lalu coba untuk mengetes sembarang tempat yang seharusnya bersifat isolator. Ternyata benar, ada beberapa bagian di bagian dalam kabinet TV itu yang membentuk konduktor dengan nilai resistansi tinggi. Untuk coba mengatasinya saya gunakan aja hair-dryer dan kuas, saya bersihkan mesin TV beserta bagian dalam kabinet TV tersebut dengan tiupan udara hangat dari hair-dryer sambil disapu pakai kuas. Hasilnya... saat dicoba TV langsung hidup.
Setelah itu dilanjutkan pengecekan berikutnya, ternyata suaranya keras sekali, walau nilai volume 0 tetap saja speakernya bunyi. Disamping itu gambarnya juga mulur arah vertikal, bagian atas dan bawah gambarnya mingslep, gambar juga sedikit geser ke kanan sehingga logo stasiun TV yang di sebelah kanan jadi sebagian mingslep, ......jadi kesimpulannya pasti problem EEPROM. Celakanya remote controlnya sudah tidak ada, waduh... gimana nih. Untunglah saya bawa remote TV serbaguna. Saya setting dulu remote serbaguna itu hingga cocok, lalu saya coba gunakan untuk masuk servis mode. Berhubung caranya lupa, maka saya buka contekan dulu di http://teknikamania.blogspot.com/p/service-mode-tv.html dengan membukanya pakai Opera Mini di ponsel. Ketemu caranya;  Tekan Menu di remote ditahan >> tekan VolUp di panel TV. Berhasil masuk tapi karena gambar mulur maka tulisan setting jadi nggak kelihatan, waduh, piye iki.... keluar aja dulu dengan mematikan TV, terus coba yoke vertikal diparalel dengan R berukuran antara 300~1K ohm, setelah ubek-ubek di bungkusan tempat spare parts akhirnya pakai R bernilai 330 ohm, dipasang di pin yoke vertikal (paralel dengan kumparan), cara ini bisa sangat membantu, saat TV dicoba ukuran gambar sudah berkurang mulurnya. Coba lagi masuk servis mode, alhamdulillah, sekarang tulisannya sudah bisa dibaca. Untuk pindah menu settingan pakai tombol Sleep atau Mute, untuk merubah nilai pakai Volume. Ukuran gambar yang mulur vertikalnya bisa dibetulkan dengan merubah nilai V-SIZ, suara yang keras dibetulkan dengan merubah nilai opsi stereo ke 0, gambar yang mingslep ke kanan dibetulkan dengan merubah nilai H-PHASE. Untuk keluar tekan power. Lalu R yang buat nolong tadi dilepas, hidupkan lagi TV, dan cek lagi ukurannya sudah tepat atau belum, karena jadi kurang tepat sedikit maka ulangi lagi masuk servis mode, atur V-SIZ, lalu keluar, dan servispun selesai. Yang punya senyum-senyum.... walau suguhan teh manisnya tadi belum saya habiskan ternyata sudah dibikinkan lagi kopi mix..... wow.... plus gorengan hangat, ada juga biskuit, dan kemudian disuruh makan.... pulangnya bawa honor.... terima kasih ya Allah...

Rabu, 25 April 2012

Polytron MP-4100KC mati

Seorang teman saya datang membawa bungkusan yang cukup unik cara membungkusnya, saya sampai mengira kalau dibawain oleh-oleh.... atau brekat.....eh, ternyata tidak, setelah dibuka ternyata sebuah radio cassette compo berbentuk kapsul bermerk Polytron MP-4100KC. Keadaannya mati tidak bunyi, mekanik tape juga tidak muter, tapi saat listrik dicolokkan terdengar bunyi 'dug' di speaker.

Compo saya bongkar, agak repot juga ternyata bongkar mesinnya.
Setelah ubek-ubek trouble shooting akhirnya ketemu problemnya ada pada switch TAPE-RADIOnya. Saat saya cermati pakai senter dan kaca pembesar nampak ada kaki-kaki switch tersebut yang putus keropos. Switch lalu saya lepas dengan cara menyedot timah patrinya terlebih dahulu sampai bersih, setelah terlepas nampak 2 pin yang putus di pangkalnya, serta bagian dalamnya hijau kebiruan entah kena benda kimia apa. Dengan tang dan obeng minus, itu switch lalu saya bongkar, bagian dalamnya saya bersihkan, untung bagian dalamnya belum keropos, cuma sangat kotor saja. Kaki yang putus lalu saya sambung pakai serabut kabel yang dililitkan sedemikian rupa pada pangkal pin yang masih tersisa sedikit dan dipatri.
Setelah selesai lalu dipasang lagi. Ternyata sukses. Radio langsung mendesis saat dihidupkan, tape juga jadi mau muter dan bunyi. Tapi eit.... ternyata radionya cuma nangkep siaran beberapa stasiun saja, padahal harusnya banyak sekali.
Sekarang pindah bagian PCB tuner yang diobok-obok. Akhirnya main tebakan aja. CF 10.7 MHz-nya langsung aja saya ganti, dan alhamdulillah langsung sukses. Radio FM langsung nangkap siaran lebih keras, lebih jernih, dan jauh lebih banyak.

DVD open terus

Peralatan elektronik yang rusak ternyata bisa mengganggu ketentraman rumah tangga. Gara-gara DVD playernya ngadat anak-anak bisa kena marah orang tuanya. Itu terjadi di keluarga salah seorang kenalan saya. Bapak ibunya menyalahkan sang anak yang dianggap sembarangan dalam menggunakan alat tersebut. Rupanya si anak ngeyel gak mau kalau diharuskan mengaku salah, jadilah pertengkaran hingga nyaris DVD playernya dibanting. Sebelum membanting ternyata eh, ada yang ingat saya, lalu saya ditelfon supaya datang ke rumahnya. Karena saat itu saya sedang sibuk maka saya sanggupi keesokan harinya, dan ternyata mereka nurut.
Esoknya saya ke rumahnya. Yang jadi sumber kisruh itu ternyata sebuah DVD player merk Kawachi Vista DVD-3182U. Problemnya open terus, artinya kalau dimasukkan kepingan VCD (tekan tombol close) akan selalu balik keluar lagi (open) walau tak diapa-apakan. Maklum aja si anak yang sudah pengen nonton jatilan jadi tidak sabar, marah, nangis, ngamuk, celakanya orang tuanya gaptek, malah balas marah-marah dan lantas mencari-cari kesalahan si anak, sambil menemani saya memperbaiki playernya terus saja dia bercerita tentang kenakalan-kenakalan si anak. Duh, kayak gini aja digede-gedein, kata saya dalam hati.
DVD player saya bongkar, saya coba masukkan kepingan VCD sambil saya perhatikan prosesnya di mekanik, saya ulang beberapa kali. Saya menduga kalau masalahnya itu tempat CD tidak sampai ke tempat yang seharusnya saat bergerak masuk, karena itu mekanik saya lepas lalu proses itu saya ulangi sambil saya bantu pakai tangan, ternyata bisa... Lalu saya cek karetnya, ternyata tampak mengkilat, pasti ini.... Karet saya lepas, terlihat sekali kalau pelumasnya mengotori karet dan roda pulley-nya, pantesan jadi slip hingga tempat CD tidak bisa mencapai tempat yang seharusnya, karena itulah lalu balik lagi keluar.... open terusss. Hanya dengan membersihkannya pakai tissue ternyata problem teratasi. DVD player jadi lancar normal kembali, tak ada lagi marah-marah dari orang tua, si bocah jadi asyik nonton jatilan, sementara saya juga kemudian sibuk menikmati kopi susu, getuk dan ketan goreng yang disuguhkan, lalu pulang bawa honor... alhamdulillah.

Selasa, 20 Maret 2012

DVD Akira suara lemah mendengung

Sebuah DVD player merk Akira PD-K3228 yang masih relatif baru disodorkan pada saya, katanya suaranya tidak keluar kalau volume TVnya tidak pol. Saya coba di TV memang begitu, suara musiknya lemah sekali, tetapi suara noisenya lebih dominan.




Saya bongkar itu DVD. Semula saya pikir bisa menggunakan trik-trik mengatasi DVD tidak bunyi yang ada tertulis di beberapa blog, seperti mencabut elko 220u dan menjumper dari pin 1 dan 7 IC 4558nya ke jack audio out, tetapi setelah saya coba ternyata tidak berhasil.
 
Sambil garuk-garuk kepala saya cek tegangan out-put power supply-nya. 5 Voltnya normal, tetapi yang 12 Volt ternyata drop, saya ganti elkonya tidak berhasil, ganti diodenya juga tidak berhasil. Akhirnya ganti satu unit power supply malah berhasil. Alhamdulillah....

Senin, 05 Maret 2012

Problem rubber seal tabung gas

Tabung gas elpiji telah menjadi bagian penting kehidupan kita, peranannya di dapur untuk menjadikan makanan kita bisa disantap tak bisa diragukan lagi. Tetapi kasus kebocoran tabung gas masih saja sering terjadi, walau sekarang konsumen sudah lebih pandai untuk berhati-hati sehingga kasus tabung gas meledak dan kebakaran akibat tabung gas elpiji sudah semaikin minim.

Tahun 2011 lalu saya berkirim email kepada Pertamina menyampaikan keluhan tentang kebocoran tabung gas akibat buruknya sil karet pada mulut tabung gas (rubber seal) dan mendapatkan tanggapan begini:

Terima kasih atas email Bapak kepada Contact Pertamina. Sebelumnya kami mohon maaf atas ketidaknyamaannya dan terima kasih atas informasi dan saran yang diberikan. Dapat kami sampaikan saat ini Pertamina  sudah berupaya untuk menertibkan d kualitas rubber seal yang didistribusikan diseluruh jalur distribusi (SPPBE dan Agen) sesuai standard yang ada.

Dan memang kenyataannya setelah itu saya lihat rubber seal tabung gas yang kami terima jadi berwarna merah, padahal tadinya berwarna hitam, itu artinya memang ada tindak lanjut beneran.
Tetapi beberapa bulan kemudian kasus kebocoran serupa masih saja terjadi, misalnya saja kompor gas di dapur yang tidak diapa-apakan mendadak saja gasnya bocor, kadang gas 3 kg bisa habis dalam semalam karena nggak ketahuan. Untung saja nggak ada api menyala sehingga tidak terjadi kebakaran. Ternyata hal serupa tidak hanya kami saja yang mengalami, berikut ini screenshot contoh keluhan yang sama.

Itu semua menunjukkan bahwa di sana, di suatu tempat di Pertamina ada problem, ada kesalahan, ada error, ada kelalaian, apakah itu?
Saya yakin problem itu ada pada kualitas rubber seal, satu-satunya cara paling akurat adalah tiap isi ulang gas maka rubber seal ini juga harus diganti baru. Tapi sayangnya hal itu ada di luar kekuasaan kita, kita menerima tabung gas dalam keadaan disegel, kita tidak tahu apakah rubber sealnya sudah diganti atau belum, kita juga tidak bisa berbuat apa-apa dalam hal ini, hanya bisa pasrah. Kalau kita misalkan menyampaikan hal itu kepada pegawai Pertamina maka boleh jadi kita bagaikan ngomong dengan orang banyak di balik dinding, yang mau mendengarkan omongan kita belum tentu orang yang mengisi ulang, belum tentu yang pegang rubber seal. Demikian juga kalau kita kirim email ataupun surat keluhan, yang baca dan menanggapi mungkin atasannya yang tidak pegang barangnya langsung. Jadi maklum saja kalau kita dapat jawaban yang manis melegakan tapi kenyataannya nggak ada. Inilah problem itu. Mungkin saja petugas pengisi ulang itu hanya berlaku/bekerja secara benar hanya kalau sedang diawasi atasannya saja, kalau pengawasan kendor lantas lalai lagi, sementara akibat kelalaian itu nyata-nyata membahayakan. Kita tidak cukup mengandalkan proses hukum saja, karena proses kecelakaan itu berlangsung hanya dalam hitungan detik, sementara proses hukum bisa makan waktu berbulan-bulan untuk satu kasus saja. Oleh karena itu alangkah baiknya kita juga aktif dalam hal itu dengan mendorong hal-hal sbb:

  • Jika terjadi kebakaran akibat tabung gas maka yang diselidiki polisi adalah dari mana asal tabung gasnya, ditelusuri distribusinya, dan petugas pengisi ulangnya itulah yang ditangkap dan dibui dengan tuduhan melakukan kelalaian yang mengakibatkan korban jiwa.
  • Setiap orang hendaknya berbuat baik kepada orang lain, selamatkan orang lain dari kecelakaan akibat tabung gas dengan meluangkan waktu 1 menit tiap kali mau membeli gas, caranya dengan terlebih dahulu melepas rubber seal pada tabung gas yang sudah kosong yang akan ditukarkan itu. Kita bisa menggunakan pinset, jarum peniti, paku, mata pancing, atau apapun untuk melepas karet itu. Belum tentu nantinya tabung yang kosong itu kita yang makai lagi, kemungkinan besar nantinya di sana diisi ulang tanpa diganti rubber sealnya, terus disegel, lalu didistribusikan dan diterima oleh orang lain (bukan kita lagi), jika rubber seal lama itu telah kita ambil (buang) maka mau tidak mau petugasnya akan memasang rubber seal yang baru. Inilah cara memaksa yang efektif, sebab tidak tergantung pada petugas pengawas. Hanya saja cara ini sangat bergantung pada kesadaran kita masing-masing.
  • Mendorong tersebar luasnya informasi semacam ini melalui media televisi, karena TV adalah media yang paling akrab dengan masyarakat. Kalau hanya lewat internet, apalagi cuma lewat blog, yah jauh dari harapan.

Sabtu, 21 Januari 2012

Mesin Cuci Mendengung tak Berputar

Seumur-umur belum pernah saya punya mesin cuci, makanya soal mesin cuci ya katrok beneran, lha rumahnya dekat kali yang airnya melimpah makanya nggak pernah kepingin punya mesin cuci, tapi sebagai penggemar utak-atik alat teknik ada aja keberuntungannya, kok ya ada orang yang nyuruh saya ngotak-atik mesin cucinya yang rusak. Bagi saya tentu saja pantang bilang tidak bisa, adalah kehormatan dikasih kesempatan seperti itu.
mesin cuci 2 tabung

Dalam sehari ada 2 orang yang minta tolong agar saya ke rumahnya memperbaiki mesin cuci, kerusakannya kedengarannya sama, tidak muter tapi mendengung, yang satu merk Sharp, dan yang satunya Sanyo. Keduanya model 2 tabung (bagian cuci dan pengering sendiri-sendiri).

wiring diagram mesin cuci

Berhubung saya masih gaptek ya sebelum datang ke rumahnya saya main dulu ke tempat mbakyu-mbakyu mantan PRT (pembantu rumah tangga). Saya tanya-tanya belajar cara menggunakan mesin cuci, kan mereka sudah pengalaman di tempat Bossnya dulu. ...Tentu saja saya ditertawakan, mosok ada tukang servis kok ngoperasikan mesin cuci aja belum bisa, tapi biar aja, memang katrok, tapi lihat saja nanti hasilnya..... hahaha... Setelah agak mudeng saya lalu buka internet, nggoogling cari ilmunya servis mesin cuci. Setelah baca-baca barulah meluncur ke rumah si empunya.

Sampai di tempat terus ngecek keadaannya. Yang merk Sharp bagian pengeringnya yang nggak muter, kalau dihidupkan pengeringnya cuma mendengung saja. Sedang yang merk Sanyo yang nggak muter bagian pencucinya, gejalanya sama, jika dihidupkan bagian pencucinya nggak muter tapi mendengung.
skema mesin cuci

kapasitor mesin cuci
Ternyata solusinya mudah saja, keduanya sama-sama minta ganti kapasitor. Untuk mengatasinya, pertama perhatikan skemanya dulu di belakang mesin cuci, lalu buka tutup belakang, alat yang diperlukan cuma obeng dan tang, perhatikan kabel-kabelnya, ambil kapasitornya dengan melepas sambungan kabelnya, lalu diganti kapasitor baru, penggantian kapasitor mungkin saja jadi merubah warna kabel, dan tentu saja sempurnakan servis dengan bersih-bersih, mumpung dibuka ya dibersihkan, kencangkan jika ada yang kendor, ditest, lalu ditutup lagi. Selesai. alhamdulillah.... walau katrok tapi sukses memuaskan pelanggan dan dapat duit hehe....

O...ya, kapasitor ini ada 4 kabelnya karena isinya ada 2 kapasitor dalam satu kemasan, biasanya ada keterangan di badannya, misalnya 10uF dan 5uF, yang besar untuk motor pencuci, yang kecil untuk motor pengering. Dan tentang harga kapasitornya..... Di toko elektronik terdekat saya berkisar 18rb - 25rb tergantung merk.

lebih lengkap