Kamis, 26 April 2012

TV Sanyo CG14CE1 error

Beberapa hari yang lalu saya disuruh mbetulin TV Sanyo CG14CE1 yang bermasalah. Problemnya TV mati, tapi dari keterangan pemiliknya, sebelum mati sudah ada berbagai masalah dulu yang terjadi.
TV saya cek, memang keadaannya mati total, tetapi arus listrik ke regulator jelas masuk saat saya cek pakai tester. Saya cek lebih cermat bagian 'lingkungan tempat mesin diletakkan', tidak hanya saya lihat dengan bantuan lampu senter saja, tetapi juga saya endus-endus pakai hidung... (hehe... tukang servis bergaya anjing atau bergaya babi kali ya...). Dari situ saya menduga ada masalah 'sanitasi' di dalam TV, maksudnya kondisi lingkungan sekitar mesin TV itu 'kurang sehat'.
Untuk membuktikannya saya gunakan ohmmeter x100K lalu coba untuk mengetes sembarang tempat yang seharusnya bersifat isolator. Ternyata benar, ada beberapa bagian di bagian dalam kabinet TV itu yang membentuk konduktor dengan nilai resistansi tinggi. Untuk coba mengatasinya saya gunakan aja hair-dryer dan kuas, saya bersihkan mesin TV beserta bagian dalam kabinet TV tersebut dengan tiupan udara hangat dari hair-dryer sambil disapu pakai kuas. Hasilnya... saat dicoba TV langsung hidup.
Setelah itu dilanjutkan pengecekan berikutnya, ternyata suaranya keras sekali, walau nilai volume 0 tetap saja speakernya bunyi. Disamping itu gambarnya juga mulur arah vertikal, bagian atas dan bawah gambarnya mingslep, gambar juga sedikit geser ke kanan sehingga logo stasiun TV yang di sebelah kanan jadi sebagian mingslep, ......jadi kesimpulannya pasti problem EEPROM. Celakanya remote controlnya sudah tidak ada, waduh... gimana nih. Untunglah saya bawa remote TV serbaguna. Saya setting dulu remote serbaguna itu hingga cocok, lalu saya coba gunakan untuk masuk servis mode. Berhubung caranya lupa, maka saya buka contekan dulu di http://teknikamania.blogspot.com/p/service-mode-tv.html dengan membukanya pakai Opera Mini di ponsel. Ketemu caranya;  Tekan Menu di remote ditahan >> tekan VolUp di panel TV. Berhasil masuk tapi karena gambar mulur maka tulisan setting jadi nggak kelihatan, waduh, piye iki.... keluar aja dulu dengan mematikan TV, terus coba yoke vertikal diparalel dengan R berukuran antara 300~1K ohm, setelah ubek-ubek di bungkusan tempat spare parts akhirnya pakai R bernilai 330 ohm, dipasang di pin yoke vertikal (paralel dengan kumparan), cara ini bisa sangat membantu, saat TV dicoba ukuran gambar sudah berkurang mulurnya. Coba lagi masuk servis mode, alhamdulillah, sekarang tulisannya sudah bisa dibaca. Untuk pindah menu settingan pakai tombol Sleep atau Mute, untuk merubah nilai pakai Volume. Ukuran gambar yang mulur vertikalnya bisa dibetulkan dengan merubah nilai V-SIZ, suara yang keras dibetulkan dengan merubah nilai opsi stereo ke 0, gambar yang mingslep ke kanan dibetulkan dengan merubah nilai H-PHASE. Untuk keluar tekan power. Lalu R yang buat nolong tadi dilepas, hidupkan lagi TV, dan cek lagi ukurannya sudah tepat atau belum, karena jadi kurang tepat sedikit maka ulangi lagi masuk servis mode, atur V-SIZ, lalu keluar, dan servispun selesai. Yang punya senyum-senyum.... walau suguhan teh manisnya tadi belum saya habiskan ternyata sudah dibikinkan lagi kopi mix..... wow.... plus gorengan hangat, ada juga biskuit, dan kemudian disuruh makan.... pulangnya bawa honor.... terima kasih ya Allah...

Rabu, 25 April 2012

Polytron MP-4100KC mati

Seorang teman saya datang membawa bungkusan yang cukup unik cara membungkusnya, saya sampai mengira kalau dibawain oleh-oleh.... atau brekat.....eh, ternyata tidak, setelah dibuka ternyata sebuah radio cassette compo berbentuk kapsul bermerk Polytron MP-4100KC. Keadaannya mati tidak bunyi, mekanik tape juga tidak muter, tapi saat listrik dicolokkan terdengar bunyi 'dug' di speaker.

Compo saya bongkar, agak repot juga ternyata bongkar mesinnya.
Setelah ubek-ubek trouble shooting akhirnya ketemu problemnya ada pada switch TAPE-RADIOnya. Saat saya cermati pakai senter dan kaca pembesar nampak ada kaki-kaki switch tersebut yang putus keropos. Switch lalu saya lepas dengan cara menyedot timah patrinya terlebih dahulu sampai bersih, setelah terlepas nampak 2 pin yang putus di pangkalnya, serta bagian dalamnya hijau kebiruan entah kena benda kimia apa. Dengan tang dan obeng minus, itu switch lalu saya bongkar, bagian dalamnya saya bersihkan, untung bagian dalamnya belum keropos, cuma sangat kotor saja. Kaki yang putus lalu saya sambung pakai serabut kabel yang dililitkan sedemikian rupa pada pangkal pin yang masih tersisa sedikit dan dipatri.
Setelah selesai lalu dipasang lagi. Ternyata sukses. Radio langsung mendesis saat dihidupkan, tape juga jadi mau muter dan bunyi. Tapi eit.... ternyata radionya cuma nangkep siaran beberapa stasiun saja, padahal harusnya banyak sekali.
Sekarang pindah bagian PCB tuner yang diobok-obok. Akhirnya main tebakan aja. CF 10.7 MHz-nya langsung aja saya ganti, dan alhamdulillah langsung sukses. Radio FM langsung nangkap siaran lebih keras, lebih jernih, dan jauh lebih banyak.

DVD open terus

Peralatan elektronik yang rusak ternyata bisa mengganggu ketentraman rumah tangga. Gara-gara DVD playernya ngadat anak-anak bisa kena marah orang tuanya. Itu terjadi di keluarga salah seorang kenalan saya. Bapak ibunya menyalahkan sang anak yang dianggap sembarangan dalam menggunakan alat tersebut. Rupanya si anak ngeyel gak mau kalau diharuskan mengaku salah, jadilah pertengkaran hingga nyaris DVD playernya dibanting. Sebelum membanting ternyata eh, ada yang ingat saya, lalu saya ditelfon supaya datang ke rumahnya. Karena saat itu saya sedang sibuk maka saya sanggupi keesokan harinya, dan ternyata mereka nurut.
Esoknya saya ke rumahnya. Yang jadi sumber kisruh itu ternyata sebuah DVD player merk Kawachi Vista DVD-3182U. Problemnya open terus, artinya kalau dimasukkan kepingan VCD (tekan tombol close) akan selalu balik keluar lagi (open) walau tak diapa-apakan. Maklum aja si anak yang sudah pengen nonton jatilan jadi tidak sabar, marah, nangis, ngamuk, celakanya orang tuanya gaptek, malah balas marah-marah dan lantas mencari-cari kesalahan si anak, sambil menemani saya memperbaiki playernya terus saja dia bercerita tentang kenakalan-kenakalan si anak. Duh, kayak gini aja digede-gedein, kata saya dalam hati.
DVD player saya bongkar, saya coba masukkan kepingan VCD sambil saya perhatikan prosesnya di mekanik, saya ulang beberapa kali. Saya menduga kalau masalahnya itu tempat CD tidak sampai ke tempat yang seharusnya saat bergerak masuk, karena itu mekanik saya lepas lalu proses itu saya ulangi sambil saya bantu pakai tangan, ternyata bisa... Lalu saya cek karetnya, ternyata tampak mengkilat, pasti ini.... Karet saya lepas, terlihat sekali kalau pelumasnya mengotori karet dan roda pulley-nya, pantesan jadi slip hingga tempat CD tidak bisa mencapai tempat yang seharusnya, karena itulah lalu balik lagi keluar.... open terusss. Hanya dengan membersihkannya pakai tissue ternyata problem teratasi. DVD player jadi lancar normal kembali, tak ada lagi marah-marah dari orang tua, si bocah jadi asyik nonton jatilan, sementara saya juga kemudian sibuk menikmati kopi susu, getuk dan ketan goreng yang disuguhkan, lalu pulang bawa honor... alhamdulillah.